LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR di MTs AL – ASROR KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG



LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR di MTs AL –
ASROR KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Ulangan Tengah Semester
Mata Kuliah Pengelolaan Sumber Belajar
Dosen Pengampu :
Christian Arif Jaya, S.Pd.,M.Pd.
Dr. Kustiono,M.Pd
Disusun oleh :
Aditya Nur Fitri (1102420031)
Rizkya Ratna Sari (1102420034)
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dapat
menyusun laporan hasil observasi ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah
Semester Genap.
Laporan observasi ini menjelaskan mengenai pengelolaan sumber belajar di MTs Al-Asror
yang dilakukan oleh kami yaitu Rizkya Ratna Sari dengan Aditya Nur Fitri. Laporan ini
membahas pertimbangan oleh kelompok kami untuk menentukan tipe pengelolaan sumber
belajar di MTs Al-Asror.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Pak Christian Arief Jaya, S.Pd.,M.Pd. dan pak
Dr. Kustiono,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah pengelolaan sumber belajar dan guruguru MTs Al-Asror yang telah membantu kami dalam mengumpulkan data sebagai bahan dari
penyusunan laporan observasi ini.
Kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam laporan observasi ini.
Semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Demikian yang dapat
kami sampaikan, akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 9 April 2022

Tim Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 2
BAB II............................................................................................................................................. 4
PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................................................... 4
2.1 Peserta Observasi ............................................................................................................. 4
2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan............................................................................................ 4
2.3 Langkah – Langkah Kegiatan .......................................................................................... 4
BAB III ........................................................................................................................................... 7
HASIL OBSERVASI...................................................................................................................... 7
3.1 Profil MTs Al Asror Semarang ........................................................................................ 7
3.2 Identitas, Visi, Misi dan Tujuan Lembaga ....................................................................... 7
3.3 Fungsi – Fungsi Pada Pengelolaan Sumber Belajar......................................................... 9
3.4 Sumber Belajar yang Ada ................................................................................................ 9
3.5 Pola Organisasi............................................................................................................... 10
3.6 Kendala dalam Pengelolaan Sumber Belajar ................................................................. 11
BAB IV ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
4.2 Saran............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 15





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah buku yang dijadikan rujukan dalam
proses pembelajaran. Sedangkan dalam artian luas sumber belajar adalah segala yang
digunakan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kinerja pelajar (Hidayat et al., 2015).
Sumber belajar dalam pendidikan merupakan suatu komponen yang wajib ada dalam suatu
lingkungan belajar. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang tentang pendidikan
bahwa pendidikan memiliki empat komponen yang saling terkait satu sama lain diantaranya
peserta didik,pendidik,sumber belajar dan lingkungan belajar.
Ditinjau dari makna sumber belajar menurut AECT yakni semua sumber yang meliputi
data,orang,dan barang yang digunakan oleh peserta didik secara sendiri maupun dalam bentuk
gabungan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Ushuluddin dan Dakwah & Bone, n.d.).
sumber-sumber yang dimaksud berupa pesan, orang,bahan,alat teknik, dan latar. Pesan adalah
informasi pengetahuan yang diberikan kepada siswa dalam bentuk lisan maupun tulisan yang
dapat berupa ide,ajaran,fakta, nilai dan data. Orang yang dimaksud adalah manusia yang
mengantarkan pesan pengetahuan, ia juga menyiapkan,mencari dan mengelola pesan yang
akan disampaikan seperti guru,pemateri seminar,motivator,dll. yang disebut bahan ialah materi
ajar yang dapat berupa media cetak seperti buku atau perangkat lunak yang berfungsi sebagai
media pembelajaran seperti power point, e-modul, dll. lalu, alat dapat diartikan sebagai
perangkat keras digital atau non-digital yang digunakan untuk memudahkan siswa dan guru
dalam proses belajar mengajar. Perangkat keras dapat berupa proyektor, alat
peraga,miniatur,dll. selanjutnya teknik yang diantirkan sebagai prosedur pengelolaan
bahan,alat dan lingkungan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan nyaman.
Terakhir latar, latar adalah lingkungan tempat belajar baik yang fisik maupun non-fisik.
Lingkungan fisik diantaranya perpustakaan,lab komputer, lab IPA,gedung sekolah,studio, dll.
sedangkan lingkungan fisik diantaranya suasana kelas,kebersihan tempat,penataan ruang
belajar, dan sistem ventilasi.
Sekolah sebagai sebuah tempat pelaksana pendidikan memiliki peranan yang besar dalam
memberikan fasilitas sumber belajar di sekolah. Dengan banyaknya sumber belajar yang ada
dan beragam maka sekolah perlu mengatur dan mengelolanya dengan baik agar terjadi
2
peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang optimal jika
didukung oleh sumber belajar yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tentunya
setiap lembaga pendidikan menginginkan output yang berkualitas dan memiliki prestasi belajar
yang bagus dan dapat berguna bagi masyarakat. Tak terkecuali pengelolaan sumber belajar
dalam proses pembelajaran di MTs Al-Asror kecamatan Gunung Pati. Kami ingin mengetahui
bagaimana MTs Al-Asror melaksanakan,memelihara dan mengelola sumber belajar
sedemikian rupa agar menghasilkan output yang sesuai harapan.
Dalam pengorganisasiaanya pengelolaan sumber belajar terbagi menjadi 3 pola
diantaranya pola terpisah,pola terpusat dan pola hybrid. Sedangkan berdasarkan jenisnya
dalam Pustekkon (2008) terbagi menjadi 4 tipe PSB yaitu Tipe A, Tipe B, Tipe C dan Tipe D
(Darmansyah, 2013). Berdasarkan banyaknya jenis pengelolaan dan tipe sumber belajar, kami
ingin mengetahui jenis pengelolaan sumber belajar di MTs Al-Asror yang terletak di Gunung
Pati, Semarang.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, kami menentukan batasan
permasalahan dengan merumuskan masalah menjadi dua pokok bahasan yakni :
1. Bagaimana pola pengelolaan sumber belajar di MTs Al-Asror ?
2. Pengelolalaan sumber belajar di MTs Al-Asror termasuk tipe A,B,C,atau D ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kamu tentukan, maka penelitian ini bertujuan untuk
:
1. Mengetahui pola pengelolaan sumber belajar di MTs Al-Asror.
2. Menentukan tipe pengelolaan sumber belajar di MTs Al-Asror.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis ataupun
praktis.
1. Manfaat teoritis
Pengelolaan sumber belajar di sekolah tentu sangat penting dalam memberikan kualitas
pembelajaran yang berkualitas sehingga peserta didik dan pendidik dapat bersaing dengan
institusi lainnya. Manfaat yang kami harapkan penelitian ini bisa memberi dukungan
3
terhadap penelitan sebelumnya serta dapat menjadi rujukan oleh para pembaca dalam
memahami pengelolaan sumber belajar di Madrasah Tsanawiyah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Penelitian diharapkan dapat menjadi menambah wawasan pemikiran penulis tentang
mata kuliah yang penulis tempuh sekaligus menjadi referensi bagi mahasiswa lain
khususnya mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam memahami pengelolaan sumber
belajar di sekolah. Memberikan dampak positif kepada penulis berupa pengalaman
mengobservasi salah satu komponen pembelajaran di sekolah. Bagi peneliti berikutnya
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut dan dapat menjadi referensi
untuk peneliti yang memiliki tema sejenis dengan penelitian kami.
b. Bagi lembaga pendidikan
Bagi lembaga pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kulitas lembaga pendidikan
yang ada. Tak terkecuali para peserta didik,pendidik dan penentu kebijakan dalam
lembaga pendidikan dan pemerintah secara umum. Dapat menjadi pertimbangan yang
diterapkan dalam dunia pendidikan dan lembaga-lembaga lainnya sebagai solusi
terhadap maslaah pendidikan. serta menambah pengetahuan terkait pengelolaan
sumber belajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah.



BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 Peserta Observasi
Pelaksanaan observasi ini hanya melibatkan beberapa orang dari pihak sekolah MTs
Al-Asror Semarang, yang menjadi narasumber dan memberikan informasi terkait data fisik
maupun non fisik pengelolaan sumber belajar tersebut, diantaranya :

1. Nama
    Jabatan
: Bahaudin Azhar
: Wakil Kepala Sarana dan Prasana
2. Nama : Muhamad Jamhari
    Jabatan : Kepala Lab Komputer
3. Nama
    Jabatan
: Sri Hartatik
: Kepala Perpustakaan
2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan
       Adapun waktu dan tempat Pengelolaan Sumber Belajar yang kami laksanakan,
untuk observasi sekolah demi memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Sumber Belajar
yakni :
Hari, Tanggal : Kamis, 7 April 2022
Tempat : MTs Al Asror Semarang


2.3 Langkah – Langkah Kegiatan
    Kegiatan pelaksanaan observasi di MTs Al-Asror Semarang ini tentunya berorientasi
kepada pemenuhan nilai mata kuliah Pengelolaan Sumber Belajar, secara umum dibagi
menjadi tiga tahap, yakni 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Pelaporan.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal yang dilaksanakan untuk menunjang
kegiatan observasi yang dilaksanakan di MTs Al-Asror Semarang ini. Beberapa hal
penting yang perlu menjadi bahan pertimbangan untuk tahap persiapan ini yang
sekiranya harus ada adalah :
a) Surat pengantar dari pihak lembaga yang pada kali ini cakupannya hanya dari
Fakultas. Hal ini sangat penting mengingat surat observasi merupakan syarat

administrasi yang pertama kali diminta oleh pihak-pihak di tempat pelaksanaan
observasi.
b) Persiapan mengenai hal-hal yang perlu dicari dan yang perlu diketahui di tempat
observasi tersebut. Ini juga menjadi hal yang sangat krusial ketika kita melaksanakan
observasi, karena tanpa kita mempersiapkan pertanyaan atau informasi yang perlu
digali, maka kita tidak akan bisa menentukan tujuan informasi kita, kemungkinan hasil
observasi tidak akan sesuai dengan tujuan kita.
c) Alat-alat untuk merekam/mencatat dan mendokumentasikan hasil observasi. Ini
perlu ada sebagai alat untuk mendapatkan bukti bahwa sudah melaksanakan observasi,
dan menjadi bahan laporan yang tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi
yang baik dan benar.


2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, pelaksana observasi atau observer (mahasiswa) sudah mulai
melaksanakan observasi di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya, yakni di MTs
Al-Asror Semarang. Pada tahap ini mahasiswa yang melaksanakan observasi mencari
data sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Namun dalam hal ini, antara persiapan
dan pelaksanaan di lapangan, tentunya memiliki beberapa kesesenjangan yang tidak
sesuai dengan perencanaan, namun itu sudah diatasi dengan improvisasi dari
mahasiswa itu sendiri. Dalam pelaksanaan ini juga mahasiswa berusaha belajar untuk
berkomunikasi yang baik dengan pihak MTs Al-Asror Semarang. Adapun rincian
pelaksanaan observasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a) Tanggal 6 April 2022
Pada hari ini, mahasiswa hanya mengantarkan surat izin observasi mengenai
perpustakaan, yakni hanya meminta izin secara formal.
b) Tanggal 7 April 2022
Observasi kali ini mahasiswa melaksanakan observasi dan pencarian data pada
pengumpulan data fisik PSB, visi & misi struktur organisasi, pengembangan, dan
pengelolaan sumber belajar.


3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan tahap yang dikerjakan secara intensif, mengingat
pelaporan merupakan hal yang sangat krusial, yakni mengenai informasi yang benar.
Jika informasi yang diperlukan tidak kita dapatkan maka kita harus melakukan
observasi lagi. Jadi setelah melakukan observasi kita sudah harus mulai merancang
untuk membuat laporan hasil dari observasi ini. Perlu diketahui juga, tahap pelaporan
ini menggunakan waktu yang cukup banyak.




BAB III
HASIL OBSERVASI


3.1 Profil MTs Al Asror Semarang
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Asror yang beralamat di Jl. Legoksari Raya No.
02 Patemon, Kecamatan Gunungpati Semarang. Yang mana sekolah swasta ini berdiri
dibawah naungan Departemen Agama Jawa Tengah yaitu Lembaga Pendidikan Ma’arif
NU dengan Akreditasi sekolah A.
MTs Al-Asror dipersiapkan berdiri mulai bulan Juli 1986, tepatnya pada tanggal 18
Juli tahun 1986 diresmikan oleh Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah ( Kementerian
Agama ) yang diwakili Kabid Pendidikan ( Mapenda ).
3.2 Identitas, Visi, Misi dan Tujuan Lembaga
1. Identitas Lembaga
Nama
NSS/NIS
Alamat
50228.
Sifat Lembaga
2. Visi
: MTs Al-Asror Semarang
: 121233740003
: Jl. Legoksari Raya No. 02 Kel. Gunung Pati, Semarang. Kodepos,

: Yayasan/Swasta
Unggul dalam IPTEK dan prestasi serta kokoh dalam iman dan taqwa.
3. Misi
1. Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan
untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik;
2. Melaksanakan pembelajaran dan pendampingan secara efektif sehingga setiap
peserta didik dapat berkembang secara optimal dengan memiliki nilai UM,
UAMBN dan UN di atas standar minimal;
3. Membekali peserta didik untuk siap dan menguasai sains, menggunakan
teknologi informasi teknologi, sehingga memiliki daya saing di pasar global;

4. Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga
madrasah;
5. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik secara berkelanjutan;
6. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara efektif sesuai bakat dan minat
sehingga setiap peserta didik memiliki keunggulan dalam bidang keagamaan,
olah raga, seni dan budaya;
7. Menerapkan budaya yang kompetitif bagi peserta didikdalam upaya
meningkatkan prestasi peserta didik;
8. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
madrasah dan stakeholder;
9. Mewujudkan budaya tertib, disiplin, sopan dan santun dalam berperilaku
sehari-hari berlandaskan iman dan taqwa;
10. Meletakan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan sehingga mampu memberikan
karakter peserta didik berakhlakul karimah da dapat menjadi panutan bagi
masyarakat;
11. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama
islam berfaham Ahli Sunnah Wal Jamaah.

4. Tujuan MTs Al-Asror

1. Terwujudnya output Pendidikan yang berkualitas dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, berpikir secara logis, kritis, kreatif da inovatif.
2. Terwujudnya insan yang dapat mengintegrasi IMTAQ dan IPTEK serta dapat
megamalkan ilmunya dengan baik;
3. Mengembangkan potensi intelektual dan kreatifitas peserta didik dengan
menanamkan dasar ilmu dan teknologi sebagai bekal Pendidikan berkelanjutan
untuk menghadapi era global;
4. Meningkatkan nilai UM, UAMBN, dan UN secara berkelanjutan;
5. Meningkatkan kemampuan dan kinerja tenaga pendidik dalam
mengembangkan kurikulum sehingga tercipta inovasi pembelajaran yang
efektif dan efisien;
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana serta pemberdayaan
yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik;

7. Mengembangkan potensi akademik, minat bakat peserta didik melalui
bimbingan konseling dan ekstrakurikuler;
8. Membentuk kegiatan yang mampu membangun kreatifitas peserta didik;
9. Mendidik dan membina peserta didik agar mempunyai keterampilan sebagai
kemandirian hidup di masyarakat, sehingga mampu menjadi pelopor bagi
lingkungannya.
10. Meningkatkan prestasi kejuaraan dalam bidang ilmu pengetahuan, keagamaan,
pramuka olahraga, seni dan budaya serta kegiatan ekstrakurikuler lainnya;
11. Mendidik peserta didik untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi dan menjadi
pemimpin yang bertanggung jawab;
12. Membiasakan semua warga madrasah untuk melaksanakan shalat fardhu
berjama’ah, shalat-shalat sunnah, membaca Al-Quran, memberikan shadaqah
untuk melakukan Tindakan yang baik dalam kehidupan sehari-hari;
13. Menciptakan suasana madrasah dengan tradisi islami yang berfaham Ahli
Sunnah Wal Jamaah.

3.3 Fungsi – Fungsi Pada Pengelolaan Sumber Belajar
1. Perpustakaan
- Melayani siswa untuk menemukan informasi
- Menambah wawasan siswa khusus untuk pembelajaran yang dilakukan di luar
kelas
- Menyediakan berbagai macam buku untuk menunjang pembelajaran
2. Laboratorium Komputer
- Menyediakan fasilitas siswa untuk belajar computer
- Mengenalkan siswa bagian-bagian computer
- Tempat meberikan pembelajaran computer bagi siswa
3.4 Sumber Belajar yang Ada
1. Sarana Fisik
- Perpustakaan : Meja, Kursi, Rak buku, Buku
- Laboratorium Komputer : Meja, Komputer, (Kurang lebih ada 25 buah) dan
AC
2. Perangkat Keras

Komputer, buku dan alat-alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran.

3.5 Pola Organisasi
Pola organisasi PSB MTs Al Asror Patemon Semarang ini merupakan pola terpisah,
karena tiap bagian dalam PSB ini berdiri sendiri (otonom). Misalnya ruang laboratorium
komputer tidak menjadi satu dengan perpustakaan begitu dengan yang lainnya. Tiap pusat
sumber belajar juga memiliki penanggung jawabnya tersendiri, misalnya ruang
laboratorium dikelola oleh kepala laboratorium, begitu pula dengan perpustakaan dikelola
oleh kepala perpustakaan. Kepala pusat sumber belajar akan bertanggung jawab kepada
wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana lalu akan dilanjutkan kepada kepala
sekolah. Wakil kepala sekolah bidang sarpras tidak bekerja sendiri melainkan dibantu
oleh beberapa karyawan yang bertugas merawat sarana dan prasarana. Lain halnya
dengan urusan laporan pertanggung jawaban kepada kepala sekolah, wakil kepsel bidang
sarpras menyusunnya sendiri tanpa adanya tim.
Berdasarkan hasil wawancara, MTs Al-Asror tidak memiliki ketua unit pelayanan,
hanya wakil sarana dan prasarana lalu menyebar ke tiap kepala pusat sumber belajar.
Sedangkan tim desain pembelajaran secara resmi tidak ada namun segala kegiatan digital
dibantu oleh operator sekolah. Operator menyatu kepada bagian tata usaha dan juga
kurikulum. Terdapat 2 orang yang bertugas sebagai operator, yaitu kepala tata usaha dan
operator itu sendiri, keduanya membantu kurikulum dan tata usaha. Tim media cetak
dikelola oleh tim jurnalistik yang merupakan guru-guru bahasa indonesia MTs Al-Asror.
Tim jurnalistik bertanggung jawab kepada kesiswaan. Namun sejak pandemi, kegiatan
jurnalistik tidak dapat terlaksana dan masih belum berjalan dengan baik hingga saat ini.
Jika dilihat dari hasil wawancara dengan beberapa guru, MTs Al-Asror memiliki
pengelolaan sumber belajar tipe C. hal ini dikarenakan yang memegang kuasa penuh
adalah kepala sekolah, lalu kepala sekolah memiliki wakil yang dibagi menjadi 3 yaitu
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,kurikulum serta sarana dan prasarana. Pusat
sumber belajar berupa perpustakaan,lab komputer dan lab IPA memiliki seorang
koordinator PSB yaitu guru mata pelajaran yang akan bertanggung jawab kepada wakil

kepsek bidang sarana dan prasarana lalu wakil kepsek akan bertanggung jawab kepada
kepala sekolah. Tidak ada unit pelayanan dan unit pengembangan media, unit pelayanan
dijalankan oleh bagian tata usaha, dipimpin oleh kepala tata usaha yang bertanggung
jawab kepada kepala sekolah. Sedangkan unit pengembangan media dijalankan oleh tim
jurnalistik.

3.6 Kendala dalam Pengelolaan Sumber Belajar
Dalam mengelola sumber belajar di MTs Al-Asror para guru memiliki kendala
yang cukup menghambat kinerja guru dalam mengatur sumber belajar yang optimal bagi
siswa. Guru mengalami kendala dalam perawatan sumber belajar. Terlebih saat ini siswa
belajar di rumah dan membuat fasilitas di sekolah terbengkalai tidak terpakai. Sumber
belajar banyak yang rusak, contohnya komputer. Saat ini sumber belajar di MTs Al-Asror
sedang tahap pemulihan setelah pandemi. Perawatan mulai dilakukan lagi, walaupun
belum maksimal.
Kurangnya tenaga kerja juga termasuk kendala dalam mengelola sumber belajar di
MTs Al-Asror. Ada beberapa tenaga guru dan tenaga operator yang berperan ganda
(double job). Padahal, itu dapat mengurangi kualitas kinerja guru/operator dalam
menjalankan tugasnya. Semua kegiatan administrasi digital selalu dibantu operator,
mayoritas guru meminta bantuan operator untuk kepentingan administrasi dan urusan
pribadi.




BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Meskipun pengelolaan sumber belajar di MTs Al Aror ini sudah lama didirikan
sejak tanggal 18 Juli tahun 1986. Tetapi pengelolaan sumber belajar menurut kami
sebagai observer kurang optimal. Dikarenakan kurangnya tenaga kerja juga termasuk
kendala dalam mengelola sumber belajar di MTs Al-Asror. Ada beberapa tenaga guru
dan tenaga operator yang berperan ganda (double job). Padahal, itu dapat mengurangi
kualitas kinerja guru/operator dalam menjalankan tugasnya. Semua kegiatan administrasi
digital selalu dibantu operator, mayoritas guru meminta bantuan operator untuk
kepentingan administrasi dan urusan pribadi.
Pengelolaan sumber belajar di MTs Al Asror ini memiliki pengelolaan sumber
belajar tipe C. Hal ini dikarenakan yang memegang kuasa penuh adalah kepala sekolah,
lalu kepala sekolah memiliki wakil yang dibagi menjadi 3 yaitu wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan,kurikulum serta sarana dan prasarana. Pusat sumber belajar berupa
perpustakaan,lab komputer dan lab IPA memiliki seorang koordinator PSB yaitu guru
mata pelajaran yang akan bertanggung jawab kepada wakil kepsek bidang sarana dan
prasarana lalu wakil kepsek akan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Tidak ada
unit pelayanan dan unit pengembangan media, unit pelayanan dijalankan oleh bagian tata
usaha, dipimpin oleh kepala tata usaha yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
Sedangkan unit pengembangan media dijalankan oleh tim jurnalistik.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam Pengelolaan Sumber Belajar di MTs Al Asror
adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan informasi pada pengelolaan sumber belajar akan dapat berjalan dengan
baik apabila mendapat dukungan dari seluruh elemen yang ada di sekolah.
2. Perawatan Pengelolaan Sumber Belajar sebaiknya harus menjadi tanggung jawab
dari seluruh elemen yang ada disekolah, sehingga pengelolaan sumber belajar yang
dimiliki dapat terawatt dengan baik.

3. Pembagian jobdesk yang jelas sehingga tidak ada double job yang dapat
menurunkan kinerja masing-masing tenaga pendidik/guru.
4. Perlunya tenaga kerja tambahan sebagai tim back up yang dapat membantu guru
dalam mengurus administrasi sekolah yang terkadang tidak dapat dikerjakan karena
jadwal mengajar yang padat.




DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah.2013.Bahan Ajar Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.Padang:Universitas
Negeri Padang.
Gafur,H,A,.2015.Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah Tinggi
Pariwisata.
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan.vol.2(1).
Samsinar.2019.Urgensi Learning Resources (Sumber Belajar) dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran.Jurnal Kependidikan.vol.13(2).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN EVALUASI KURIKULUM EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI KALISEGORO SEMARANG